Komunikasi adalah asal muasal sebuah budaya itu lahir. Seperti itulah yang dijadikan dasar berdirinya Komunitas Suka Seni Sunda (K3S). Sebuah komunitas seni sunda yang didirikan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad). Komunitas ini sekilas memang bergerak di bidang seni budaya. Namun, perbedaan mereka dari komunitas seni sunda lain terletak pada basis komunikasi yang diterapkan dalam organisasi ini. Tidak hanya belajar serta mementaskan musik dan tari, tetapi banyak aspek komunikasi yang diterapkan.
Para anggota K3S
juga diberikan bekal untuk mengolah sebuah kegiatan (event organizer)
pementasan seni dan cara-cara membuat dokumentasi seperti fotografi dan video dokumentasi. Menurut Samson, selaku pembina K3S, ide ini berawal
dari potensi tinggi dari para mahasiswa Fikom Unpad dengan budaya lokal,
khususnya budaya Sunda. “Selama
ini mahasiswa Fikom itu banyak yang aktif di dalam kegiatan seni. Tapi kurang
mendapat sorotan dan perhatian dari lingkungan Fikom,” ujarnya.
Dalam pendirian
K3S ini, ia mengharapkan anggotanya untuk lebih
mengembangkan sivitas
pengetahuan akan budaya, metode
pelatihan, pengenalan dan apresiasi. Apresiasi yang diterapkan disini adalah
dari segi budaya dan komunikasi. “Misalnya saat kita menari, ada aspek
komunikasi yang kita apresiasikan. Yaitu gerakan-gerakan nonverbal. Ekspresi, penjiwaan dan lemah gemulainya gerakan tari. Sehingga
menghasilkan sesuatu yang indah. Dan keindahan itu adalah seni. Mungkin seperti
itu contoh kecilnya,” ujar dosen Fikom Unpad jurusan Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad ini.
Bukan hanya itu saja. Menurut Samson, dalam sebuah apresiasi seni tidak bertugas sebagai orang yang
mengapresiasikan saja, namun disitu terdapat sebuah interaksi pesan antara
pementas seni dan juga penonton yang menyaksikannya. Sehingga terjadi sebuah
timbal balik antar penggiat seni dan penikmat seni itu. Hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip komunikasi. Komunikasi juga
dekat dengan media, sehingga untuk kedepan K3S diharapkan dapat membuat sebuah
media kecil yang dapat menampung kegiatan seni ini.
(Hella Pristiwaningsih)

0 komentar:
Posting Komentar